Berdasarkan analisis ilmuwan, alat-alat di Gua Kidang, Blora, Jawa Tengah, mencerminkan teknologi yang lebih tinggi dibandingkan gua-gua lain di Jawa.
Hal tersebut tampak dari dari teknik pengerjaan pembuatan alat dan variasi jenis alatnya. Dari temuan yang ada, gua-gua hunian di Jawa umumnya hanya memiliki teknik pengerjaan yg sederhana, berupa serut berbentuk bulan sabit. "Namun, temuan dari Gua Kidang menunjukkan teknik yang jauh lebih rumit dan menghasilkan alat-alat dan perhiasan yang lebih bervariasi," kata Indah Asikin Nurani, arkeolog yang terlibat dalam penelitian. Ia juga menegaskan bahwa teknologi tersebut terbilang tinggi untuk peralatan yang terbuat dari kulit kerang dan tulang.
Selain alat-alat yang berteknologi lebih tinggi dari gua lain, penghuni Gua Kidang, diperkirakan hidup lebih dari 10 ribu tahun yang lalu, juga dikenal telah memperlakukan mayat dalam ritual, seperti penaburan remis-remis cangkang kerang, gamping merah, dan arah kubur yang selalu menghadap tenggara.
Penghuni Gua Kidang juga mengenal bekal kubur dengan didapatinya fragmen-fragmen tulang binatang di dekat tulang manusia.
Penemuan di Gua Kidang menunjukkan bahwa gua di Desa Tinapan, kecapatam Todanan, Blora itu merupakan gua yang dihuni secara intensif dalam waktu yang lama pada masa prasejarah. "Aktivitas di Gua Kidang meliputi pembuatan peralatan sehari-hari dari cangkang kerang, tulang, dan beberapa alat dari batu rija merah," tulis Indah Asikin Nurani di situs
Sumber
Hal tersebut tampak dari dari teknik pengerjaan pembuatan alat dan variasi jenis alatnya. Dari temuan yang ada, gua-gua hunian di Jawa umumnya hanya memiliki teknik pengerjaan yg sederhana, berupa serut berbentuk bulan sabit. "Namun, temuan dari Gua Kidang menunjukkan teknik yang jauh lebih rumit dan menghasilkan alat-alat dan perhiasan yang lebih bervariasi," kata Indah Asikin Nurani, arkeolog yang terlibat dalam penelitian. Ia juga menegaskan bahwa teknologi tersebut terbilang tinggi untuk peralatan yang terbuat dari kulit kerang dan tulang.
Selain alat-alat yang berteknologi lebih tinggi dari gua lain, penghuni Gua Kidang, diperkirakan hidup lebih dari 10 ribu tahun yang lalu, juga dikenal telah memperlakukan mayat dalam ritual, seperti penaburan remis-remis cangkang kerang, gamping merah, dan arah kubur yang selalu menghadap tenggara.
Penghuni Gua Kidang juga mengenal bekal kubur dengan didapatinya fragmen-fragmen tulang binatang di dekat tulang manusia.
Penemuan di Gua Kidang menunjukkan bahwa gua di Desa Tinapan, kecapatam Todanan, Blora itu merupakan gua yang dihuni secara intensif dalam waktu yang lama pada masa prasejarah. "Aktivitas di Gua Kidang meliputi pembuatan peralatan sehari-hari dari cangkang kerang, tulang, dan beberapa alat dari batu rija merah," tulis Indah Asikin Nurani di situs
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar
* Silahkan berkomentar dengan sopan No SARA dan SPAM
* Gunakan nama anda atau blog anda.
Terimakasih...